Rabu, 02 Oktober 2013

Kajian Drama Indonesia


Nama              : Diani Setiawati
Kelas               : 5C
NIM                : 2222111920
Diksatrasia
Menentukan Kajian Isi Pada Drama
Jam Dinding yang Berdetak Karya Nano Riantiarno
1.      Karakter (Tokoh dan Penokohan)
a.       Tokoh Mama: Marie Pattiwael
Pada drama Jam Dinding yang Berdetak ini, tokoh Mama termasuk ke dalam tokoh utama dari semua peristiwa maupun konflik cerita. Yang dimana, di dalam drama ini banyak sekali cerita yang menghadirkan tokoh Mama dalam sebuah permasalahan. Tokoh Mama juga termasuk ke dalam tokoh sentral, yaitu seorang tokoh yang berpotensi menggerakkan alur dari semua konflik yang ada.
Dilihat dari karakter ataupun wataknya. Tokoh Mama memiliki sifat yang suka mempertahankan pendapatnya atau sifat keras kepala. Hal itu terlihat jelas, ketika Mama sedang mempeributkan masalah pekerjaan Benny terhadap Magda. Tokoh Mamapun memiliki sifat egois yang hanya mementingkan kepribadiannya saja. Hal itu terlihat jelas, saat pertengkarannya terjadi dengan sang Papa. Pertengkaran itu terjadi ketika tokoh Papa mulai merasa kecewa dengan tokoh Mama, yang hanya mementingkan pribadinya saja. Ketimbang, sang suami yang sedang menderita. Namun di sisi lain, tokoh Mama memiliki sifat keibuan terhadap anak-anaknya, serta penyabar menghadapi semua konflik yang timbul menerpa sang Mama.
b.      Tokoh Papa: Thomas Pattiwael
Tokoh Papa dalam drama Jam Dinding yang Berdetak ini memiliki kemiripan penempatan tokoh dengan tokoh Mama. Yaitu, sama-sama sebagai tokoh Utama dari setiap konflik ataupun alur sebuah cerita yang dimana selalu memunculkan tokoh yang sama di setiap adegannya. Dilihat dari karakter ataupun sifat tokohnya, tokoh Papa termasuk tokoh yang memiliki sifat cenderung mempermainkan hati seorang wanita. Walaupun menurutnya, hal itu dilakukan atas dasar kekecewaan semata terhadap sang istri. Mungkin, hal itu bisa disamakan sebagai pemberontakan suami atas dasar sifat dan tingkah laku istri yang tidak baik terhadap dirinya. Sifat lain yang dimiliki tokoh Papa yaitu masa bodoh pada setiap permasalahan keluarga yang menimpanya. Baginya, ia kerja mendapatkan uang hanya sekedar menutupi kekurangan keluarganya saja. Karena baginya, mabuk itu sangatlah menyenangkan demi hidupya yang menderita. Di sisi lain, tokoh Papa termasuk tipe orang yang bijak, penyabar dari setiap ocehan sang istri padanya. Serta memiliki sifat kebapakan terhadap anak-anaknya.
c.       Toko Benny
Tokoh pada drama Jama Dinding yang Berdetak ini, termasuk ke dalam tokoh bawahan. Yaitu, tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap prkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur itu. Jika dilihat dari karakter tokohnya, tokoh Benny memiliki sifat yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan dalam hidupnya. Tokoh Bennypun memiliki sifat yang sama dengan kedua tokoh diatas yaitu penyabar. Penyabar akan semua ocehan yang di tumpang tindihkah oleh tokoh Mama kepada dirinya. Sifat tenang yang dimilikinyapun berpengaruh akan konflik kedua orang tuanya. Serta kedewasaanya yang membuat Benny dan Magda memiliki satu penyelesaian untuk membuat kedua orang tuanya kembali harmonis. Walaupun, diakhir cerita penyelesaian itu gagal dilakukan oleh kedua orang tuanya. Dan tokoh Benny termasuk orang yang berpasrah akan keadaan, seperti di akhir cerita kedua orang tuanya saling memutuskan hidup masing-masing. Benny hanya memasrahkan semuanya kepada kedua orang tuanya demi hal yang terbaik.
  1. Plot atau Kerangka Cerita
Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal sampai akhir. Plot berisi jalinan konflik antara dua atau lebih tokoh yang berlawanan. Secara umum, plot terdiri atas beberapa tahapan berikut ini.
a.       Exposition atau Pelukisan Awal
Pelukisan awal dalam drama Jam Dinding Yang Berdetak ini diawali dari pengenalan para tokohnya. Hal ini, terlihat pada halaman kedua, dimana penulis menuliskan beberapa nama-nama tokoh serta peran yang akan dimainkannya. Jika dilihat dari segi ceritanya, dalam drama ini terdapat pelukisan awal cerita yang dimulai dari pengenalan lattarnya hingga suasana dalam drama tersebut. Seperti pada halaman pertama, di halaman itu terlihat jelas dari petunjuk teknisnya (teks samping) yang banyak memperkenalkan mengenai alur cerita yang akan dimulai dari semua pernyataan di halaman itu. Sehingga, pembaca akan memiliki penggambarannya masing-masing mengenai awal cerita drama tersebut. Lalu, penggambaran tersebut akan terjawab dari hadirnya sekian dialog yang ditampilkan dari adegan pertama hingga akhir.
b.      Pertikaian Awal
Pertikaian awal dalam drama Jam Dinding Yang Berdetak ini dimulai dari adegan pertama. Dimana, sang Mama memulai dengan cerewetnya ketika membangunkan Benny sang putra. Di sisi lain keributan terjadi tatkala sang Papa memulainya dengan teriakan-teriakan menanyakan sesuatu pada sang istri. Seperti menanyakan dasinya, sudahkah sang istri menyemir sepatu hingga menyediakan sarapan pagi. Pertikaian awal semakin menjadi heboh ketika sang Mama yang mulai mengeluh atas hidupnya yang serba kekurangan. Hal itu terlihat pada adegan pertama, dalam halaman tujuh hingga kesepuluh. Sang Mama mulai memprotes pekerjaan Benny yang hanya sebagai pelukis. Karena bagi sang Mama, pekerjaan seorang pelukis tak menguntungkan banyak hal. Terutama uang yang dapat memuaskan kehidupannya.
c.       Klimaks
Dari sekian permasalahan yang dimunculkan, di sinilah ketegangan konflik itu terjadi. Pada adegan kedua, terlihat jelas puncak ceritanya, dimana adanya pertikaian antara sang suami dengan sang istri. Yang terlihat pada halaman 32 hingga 37. Konflik terjadi dimulai dari sifat keegoisan seorang istri terhadap hidup yang menimpanya. Sehingga, muncullah konflik yang bertubi-tubi. Hingga sang suamipun merasa kesal dengan semua perilaku dan sifat sang istri yang selama ini berubah. Hal itu pulalah yang membuat sang istri merasa menyerah dengan kehidupannya, namun di sisi lain ia tidak mau ditinggal seorang diri.
d.      Antiklimaks (Peleraian Masalah)
Dari klimaks diatas muncul sebuah penurunan penegangan konflik. Dimana, di akhir cerita, kedua tokoh utama tersebut mulai bertentangan dengan konflik yang dihadapi. Sang Papa tetap pada pendiriannya yang ingin sang Mama kembali seperti dulu lagi. Namun, tak bisa. Ia lebih memilih selingkuh dengan Wanita Gentong Bir. Sedangkan Mama, tetap dengan keegoisannya dan menunggu sang suami. Walaupun akhirnya, mereka berdua sama-sama menyadari kesalahan yang mereka perbuat. Hal itu terlihat jelas pada halaman 35 hingga 37.
e.       Penyelesaian (Akhir Cerita)
Di penyelesaian ini sebenarnya banyak hal yang dilakukan oleh kedua anaknya yaitu Benny dan Magda untuk mengembalikan kedua orang tuanya secara utuh. Walaupun sebenarnya kedua orang tuanya memang sulit untuk disatukan kembali. Namun, keharmonisan keluarga tersebut tetap terjalin. Di akhir cerita  kedua tokoh tersebut melakukan penyelesaian dengan memilih jalan masing-masing antara Mama dan Papa. Namun, disisi lain seorang Mama apalagi ia adalah seorang wanita. Pastinya masih membutuhkan sosok pria di sampingnya untuk melindungi dan menjaganya. Walaupun di bibir ia berkata rela sang suami berselingkuh dengan wanita lain. Namun, hatinya terasa tercabik-cabik.
3.      Setting atau Lattar
a.       Tempat
Pada naskah drama ini menunjukkan tempat yang menunjukkan pada sebuah rumah yang terletak di kompleks orang-orang miskin dan pensiunan. Untuk sebuah lokasi kota,, naskah ini menunjukkan daerah kota Jakarta. Hal itu terlihat dari satu adegan dimana menunjukkan suatu lokasi “Cikini” yang menunjukkan bahwa lokasi kota ataupun tempat terjadinya drama ini berada di daerah kota Jakarta.
b.      Waktu
Waktu dalam naskah drama Jam Dinding yang Berdetak ini, terbagi atas dua bagian. Pada adegan pertama, menunjukkan waktu di pagi hari kurang lebih terjadi pada pukul 07.00. Hal itu terlihat jelas ketika tokoh Mama membangunkan Benny dengan menyebutkan pukul 07.00. Sedangkan, pada adegan kedua, menunjukkan waktu di malam hari. Hal itu terlihat dari suasana yang menunjukkan waktu di malam hari.
c.         Suasana
Suasana yang terdapat pada naskah ini bermacam-macam. Pada adegan pertama muncul sebuah suasana yang cukup menjengkelkan. Karena, ocehan yang berawal dari tokoh Mama saat membangunkan Benny dari tidur lelapnya. Kemudian, adapula suasana kelucuan yang dibuat Benny saat membicarakan Oma yang sedang mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dan lain sebagainya. Lalu, adapula suasana mengharukan ketika tokoh Papa dan Mama bernostalgia di masa lalu pada adegan kedua dengan merayakan ulang tahun pernikahan. Di samping itu, suasanapun mulai beranjak menegangkan. Tatkala hadirnya pertikaian-pertikaian kecil antara tokoh Papa dan Mama. Dan diakhir cerita ditutup dengan suasana yang mencekam di malam hari dengan khayalan tokoh Mama bahwa sang suami telah tiada akibat kecelakaan yang menimpanya dengan penyampaian sang polisi.
4.      Rumusan Masalah
Dari pemaparan karakter, kerangka cerita hingga lattar dan setting. Saya dapat merumuskan sebuah masalah pada naskah drama Jam Dinding yang Berdetak ini. Rumusan masalah tersebut, antara lain:
1.      Dilihat dari kejiwaan tokoh Mama, apa yang dirasakannya ketika banyak konflik yang menerpanya?
2.      Apa penyelesaian yang dilakukan tokoh Mama terhadap kejiwaannya dari setiap konflik yang hadir?
5.      Kajian Psikologi Pada Tokoh Mama
      Kajian psikologi ini saya titikberatkan pada tokoh Mama. Karena tokoh Mama memiliki peran yang begitu penting terhadap semua konflik cerita pada naskah drama ini. Dan juga, saya ingin mengetahui lebih jelas akan kejiwaan yang dihadapi ketika setiap konflik hadir bertumpuk pada dirinya. Maka dari itu, disini saya akan membahas beberapa kajian yang terkait akan kondisi kejiwaannya. Antara lain sebagai berikut:


1.      Konflik yang dihadapi tokoh
Ada beberapa konflik  yang dihadapi tokoh Mama dalam naskah ini. Yang paling terlihat jelas adalah permasalahan ekonomi rendah pada keluarganya. Lalu, adapula konflik yang dihadapi Mama ketika Benny sang anak menjadi seorang pelukis. Walaupun, sebenarnya Mama menerima pekerjaan sang anak. Namun, Mama menginginkan yang terbaik demi sang Anak. Lalu adapula permasalahan perbedaan pendapat anatara anak, istri dan juga suami. Sehingga muncullah konflik-konflik kecil yang semakin lama bertambah menjadi konflik yang kian membesar.
2.      Perubahan kejiwaan
Dari konflik diatas muncullah beberapa kondisi perubahan jiwa yang dihadapi tokoh Mama. Yang paling signifikan adalah perubahan jiwa yang tidak teratur. Seperti, mulai mengeluh, memiliki sifat egois dan sulit menerima sesuatu hal. Perubahan jiwa tersebut terjadi akibat setiap masalah yang timbul. Sehingga, tokoh Mama mengalami tingkat kejiwaan yang tidak teratur.
3.      Analisis tokoh Mama dalam Pendekatan Psikologi Sastra
Jika dilihat dari setiap permasalahan yang dihadapi tokoh Mama atas konflik yang dihadapinya. Tokoh Mama mulai banyak mengamali gejolak batin yang diakibatkan konflik keluarga yang menumpuk. Tokoh Mama begitu signifikan, tatkala ia adalah seorang ibu rumah tangga dengan banyak problema. Mengurusi keluarga, keuangan, masa depan anak-anaknya dan juga menyiapkan berbagai kebutuhan sandang dan pangan. Sehingga, di dalam naskah ini Mama banyak sekali menonjolkan sifat-sifat tak menyenangkan terhadap anak dan suaminya. Mungkin, hal itu dilakukannya atas dasar pemberontakkan batin yang dialaminya sebagai ibu rumah tangga karena selalu mengarah pada dirinya. Adapula kejiwaannya yang sangat miris dihadapi tokoh Mama. Yaitu ketika ia harus merelakan sang suami berselingkuh dengan wanita lain. Mungkin, ada penjelasan lain mengapa ia melakukan hal itu kepada suaminya. Karena pada dasarnya bahwa seseorang merelakan suatu hal atas dasar kebahagiaan orang lain dilakukan karena sesuatu yang ditimpanya. Tokoh Mama disini, merasa kurang terpenuhi akan kondisi ekonomi keluarga. Sehingga ia yang berperan sebagai ibu rumah tangga memiliki tanggung jawab penuh akan kondisi keluarganya. Namun, jika kondisi ekonomi juga tidak memungkinkan. Bagi seorang wanita, hal itu akan sulit dijalani. Karena, ekonomi pun berperan penting dalam membina sebuah keluarga demi terjalinnya keharmonisan dalam suatu keluarga. Namun anehnya, di dalam keluarga ini. Ekonomi yang rendahpun tetap menyatukan komunikasi diantara anak dan kedua orang tuanya. Itulah yang menyebabkan gejolak batin yang ditimbulkan dari berbagai macam masalah yang timbul terhadap dirinya dan keluarganya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar