Rabu, 02 Oktober 2013

Analisis Jam dinding yang berdetak dengan menggunakan pendekatan psikologi serta analisis karakter,setting dan plot.

Nama  : Hildawati ilham
Kelas : 5.C
Mata kuliah : kajian Drama

Analisis Jam dinding yang berdetak dengan menggunakan pendekatan  psikologi serta  analisis karakter,setting dan plot.
            Analisis ini menggunakan teori Sigmund freud ego dan super ego pada Tokoh marie/ mama, papa dan benny. Tokoh pertama yang saya kaji adalah tokoh marie/mama.
Ego
            Pada tokoh mama diceritakan bahwa tokoh mama mempunyai kepribadian yang  sangat cerewet, kecerewetan tokoh mamah disebabkan faktor perekonomian yang serba kekurangan. Kelakuan benny yang susah diatur untuk bangun pagi dan suaminya tidak lagi bekeraja membuat tokoh mama diceritakan mempunyai kepribadian yang cerewet. Dikutip dari naskah jam dingding yang berdetak yang menunjukan ego  tokoh mama
Mau jadi apa kau kelak? Sudah tak punya kerja selain selain setiap hari kerja tidur tiduran melulu

            Tokoh mama juga menjadi tulang punggung keluarga  dan semua  pekerjaan rumah dilakukan oleh tokoh mama. Faktor biaya yang serba kekurangan membuat tokoh mama menjadi seorang ibu rumah tangga yang harus serba bisa melakukan pekerjaan lain untuk  mendapatkan penghasilan dengan kewajibannya mengurus rumah dan kewibannya mengurus kebutuhan suaminya seperti menyiapkan dasi, menyemir sepatu dan makanan. Di kutip dari “jam dinding yang berdetak” menunjukan ego dari toko mama yang meluapkan emosinya kepada tokoh papa
Apa katamu? Cucian dan setrikaan orang yang masih harus kubereskanbertumpuk, berkumal di keranjang. Sementara itu hujan terus menerusturun selam tujuh hari tujuh malam dan masih bilang aku pemalas?”.


Ego tokoh benny
             Tokoh benny yang bersemangat menjadi seorang pelukis ,walaupun ditentang oleh mama yang menurut tokoh mamah melukis merupakan sesuatu yang tidak ada gunanya tidak bisa menghasilkan uang untuk membantu perekonomian keluarga . Meskipun demikian  Tokoh benny mempunyai motivasi yang tinggi untuk mewujudkan cita-citanya, dengan selalu berusaha membuat lukisan  yang terbaik.  Kesungguhan benny dalam melukis hingga larut malam bisa  dilihat dari kutipan
“Aku melukis Mama. Aku menyelesaikan lukisan”.
Ego tokoh papa
            Tokoh papa yang kasar terhadap tokoh mama untuk memuaskan emosi yang diungkapkan dengan berbicara kasar. Bisa dilihat dari kutipan
“(Dari dalam kamar). Brengsek, sejak kapan ia berada di situ”.
“(Dari dalam kamar) Malas ... apa kerja kau selama ini?”
            Tokoh papa yang ingin di layani oleh tokoh mama sering kali melukai hati mama. Terutama penolakan tokoh mama ketika dimintai berhubunggan selayaknya suami istri. Faktor tersebut yang membuat tokoh papa berpaling dengan wanita lain, meskipun hal tersebut tidak disukai oleh tokoh papa tetapi karena tokoh mama menolak untuk melayaninya. Dikutip dari jam dinding yang berdetak
Kau pikir aku senang dengan keadaan semacam ini? selama hampir tiga
tahun aku membohongi diriku sendiri. Keadaan ini telah kucoba kututupi.
Dan aku sudah bosan. Ini gila-gilaan. Kenapa tidak kuceraikan saja kau?
Kenapa tidak kutinggalkan saja kau? Ah, Marie, Marie, kau telah menyiksa
aku.”
Super ego
            Super ego pada tokoh marie atau tokoh mama menggunakan kajian psikologi. Tokoh marie atau mamah sering menentang cita-cita benny sebagai pelukis dan mamah selalu melarang benny melukis menyebabkan benny menjadi bangun siang dan bermalas-malasan. Tokoh mamah melarang melukis karena  berasumsi bahwa melukis bukanlah sesuatu yang menguntunkan dan hanya buang waktu saja. Disini mamah beranggapan bahwa Pendapat mamah merupakan sesuatu yang benar dan harus di dengarkan oleh benny. Meskipun benny tidak mendengarkan larangan tersebut  karena menurut benny menjadi pelukis adalah bakat yang dia miliki. Bisa dilihat dari kutipan dibawah ini yang menunjukan larangan melukis untuk benny
“(Mulai menyetrika ). Hah, melukis, melukis apa? Apa tak ada kerjaan lainselain itu? Dan apa hasilnya? Apa? Cuma kecapean dan telat bangun. Daridulu mama sudah bilang takkan ada gunanya kau melukis. Cumamembuang–buang waktu saja. Apa kau bisa makan karena itu ? Tidak. Melukis adalah pekerjaan pengangguran. Tapi kakakmu mungkin punyapertimbangan lain sehingga ia mengizinkan kau masuk seni rupa. Lalu aphasilnya? Tak ada. Cuma omong kosong. Jerih payah kakakmumenyekolahkan kau cuma sia-sia, tak ada artinya. Kau keluar–keluar entah”.

Super ego tokoh benny
            Tokoh benny menentang apa yang diasumsikan tokoh mamah mengenai pelukis yang hanya merupakan pekerjaan pengangguran dan hanya buang waktu saja.  Benny tetap mempertahankan keyakinannya bahwa melukis merupakan keterampilan yang bisa menghasilkan uang .  Sebuah prestasi benny ketika bisa menjual hasil lukisan benny untuk kado ulang tahun pernikahan mama dan papa nya serta melukiskan anggota keluarganya di kanvas putih yang bermakna.  Bisa di lihat dari kutipan

 “MAGDA : Benny telah menjadi pelukis Papa. Salah satu lukisannya telah ia jual dan
laku, lumayan juga, sama dengan gajiku dua bulan untuk satu lukisan”                               

Super ego tokoh papa
                Tokoh papa yang suka mabok dan suka pergi dari rumah menunjukan sikap tokoh papa yang tidak perduli dengan keluarganya tetapi sebenarnya hal tersebut hanya pelarian bagi tokoh papa atas kekecewaan nya terhadap marie yang tidak mau melayaninya.
Kau pikir aku senang dengan keadaan semacam ini? selama hampir tiga
tahun aku membohongi diriku sendiri. Keadaan ini telah kucoba kututupi”.
Dan aku sudah bosan. Ini gila-gilaan”.

Karakter tokoh
Tokoh marie
            Tokoh marie atau mamah : tokoh mama merupakan tokoh yang tegas , meskipun cerewet tetapi kecerewatan tokoh mama semata-mata untuk kebaikan semua anggota keluarga karena peran tokoh mamah sangat aktif dan sebagai tokoh yang paling penting  dibutuhkan . Tokoh mama diceritakan orang yang berperan penting terutama dalam mencari uang untuk kebutuhan pokok dia rela menggunting rambutnya menjadi botak untuk sekedar membeli makanan di ulang tahun pernikahannya.
            Tokoh marie atau mamah sangat tegar menghadapi suami yang seperti Thomas yang suka mabuk dan pergi dengan wanita lain. Tokoh mamah sangat mandiri, marie wanita yang mau bekerja keras dan membanting tulang untuk keluarganya dengan menjadi tukang cuci baju dan strikaan.

Tokoh benny
            Tokoh benny mempunyai karakter yang sangat gigih dalam menggapai cita-citanya .  benny bercita-cita menjadi seorang pelukis, meskipun tokoh mama tidak memberi support dan selalu merendahkan benny jika dirinya menjadi pelukis. Tetapi benny tetap optimis berkarya membuat lukisan yang bisa dia jual dan bernilai rupiah.

Tokoh papa
            Tokoh papa berkarakter pemarah karena dalam dialog yang ada tokoh papa selalu beradu mulut dengan tokoh mama dan tokoh papa mengucapkan kata-kata yang kasar. Tokoh papa tidak bisa mengkontol emosinya.
           
Setting
            Setting tempat yang diceritakan pada naskah drama jam dinding yang berdetak bertempat di rumah keluarga Thomas.  Diceritakan suasana rumah yang kumuh dan perabotan rumah yang reyot di awal cerita yang bersetting didalam rumah di komplek orang-orang miskin dan pensiunan .
            Ketika tokoh mama yang sedang menunggu suaminya pulang kerumah marie, diceritakan setting tempat didepan rumah. Pada saat merayakan ulang tahun pernikahan bersetting di ruang tamu .

Plot
            Pada awal cerita pengarang menceritakan tokoh-tokoh yang ada 8 orang tokoh :
Para Pelaku;
THOMAS PATTIWAEL : Papa umur kira-kira 45 tahun
MARIE PATTIWAEL : Mama umur kira-kira 43 tahun
BENNY : Anak Lelakinya
MAGDA : Anak perempuannya
OMA : Seorang nenek tetangga mereka
POLISI
            Pengarang juga menceritakan suasana didepan rumah keluarga Thomas, dan diceritakan juga benda-benda yang terdapat didalam rumah thomas yang sudah reot dan tidak layak pakai.
            Terdapat konflik cerita didalam cerita jam dinding yang berdetak antara tokoh mama dan papa yang merupakan konflik paling . ketika marie tidak mau berhubungan layaknya suami istri selama 3tahun yang membuat thomas berpaling dari marei dan thomas sering berpergian dari rumah dengan wanita lain.
            Konflik perekonomian yang lemah yang membuat tokoh marie cerewet. Kebutuhan pokok yang sulit tercukupi membuat pertengkaran rumah tangga marie dan thomas terjadi. Kesibukan marie dalam mencuci pakaian dan setrikaan milik tetangga sering menjadi salah satu pertengkaran konflik antara marie dan thomas.

            Tokoh thomas sangat kecewa dengan marie yang tidak bisa melayaninya selayaknya suami istri, marie tidak bisa menjadi istri yang seutuhnya dan hal tersebut membuat thomas kecewa dan pergi dengan wanita lain. Marie beranggapan dalam pikirannya thomas akan meninggalkan dirinya dan pergi dengan wanita lain jika ia tidak menuruti apa yang diinginkan thomas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar