Senin, 07 Oktober 2013

Kajian Drama Indonesia : Miftahul Islam VC

Nama : Miftahul Islam
Nim : 2222112036
Kelas : VC
Mata Kuliah : Kajian Drama Indonesia

“ JAM DINDING YANG BERDETAK “

A.    Skema pembentukan klimaks dan kajian psikologi sastra pada tokoh marrie
A.    Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang memandu sebuah cerita. Di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” adalah sebagai berikut:
1.      Tahap Perkenalan
Cerita berawal dari sebuah keluarga di sebuah kompleks orang-orang miskin dan orang-orang pensiunan. Di sana terdapat keluarga kecil Thomas Pattiwael dan istrinya Marrie Pattiwael yang memiliki dua orang anak yaitu Magda dan Benny. Mereka juga memiliki tetangga yang sering dipanggil Oma, seorang tua yang cerewet dan senang bergosip.
Seluruh kejadian terjadi pagihari sekitar jam tujuh pagi, terdengar suara ribut-ribut dari arah dapur rumah Thomas Pattiwael, yaitu teriakan Marrie Pattiwael yang membangunkan Benny. Lalu diselang oleh teriakan Thomas Pattiwael yang berteriak di dalam kamar. Marrie memarahi Benny yang masih saja tidur dan juga Tom terkena makiannya juga. Magda masuk dan melerai. Benny mandi, dan Tom muncul dari kamar dengan pakaian yang sudah ketinggalan zaman, ia bertanya mengapa terjadi ribut-ribut. Lalu keributan berlanjut masalah makanan dan uang. Benny muncul sesudah mandi dan masuk ke kamar. Muncul Oma bergosip tentang kematian Rice tetangganya yang mati bunuh diri. Setelah Oma pergi. Tom pun ikut pamit, ia pergi.
2.       Awal Konflik
Muncul bibit permasalahan ketika Tom pergi, karena Tom pergi ke rumah selingkuhan yang selalu di panggil ‘gentong bir’. Di sana Marrie tersinggung oleh kata-kata Benny dan pergi. Magda dan Benny berencana membuat kejutan untuk merayakan hari ulang tahun perkawinan orangtua mereka yang ke-25, Benny membuat lukisan keluarga sebagai hadiah. Mereka mengumpulkan uang untuk membeli sebotol minuman keras dengan tujuan supaya Ayah mereka diam dirumah dan juga berencana membeli kue.
Perayaan ulang tahun perkawinan Tom dan Marrie berjalan dengan khidmat, terdengar nyanyian selamat ulang tahun dan dilanjutkan dengan nyanyian gereja “datanglah kemari pengantin suci” dinyanyikan dalam koor yang kacau tapi spontan dan gembira. Tiba-tiba Oma muncul dan bercerita tentang Christine anaknya, kemudian pergi.

3.       Konflik Memuncak
Setelah perayaan, Magda dan Benny meninggalkan Tom dan Marrie berdua saja. Mereka berharap orangtua mereka kembali rukun seperti dulu. Setelah Magda dan Benny pergi, suasana kembali kaku untuk beberapa saat. Tom membuka pembicaraan dengan memperlihatkan foto ia dan Marrie ketika masih muda, Tom ingin melihat Marrie kembai mengurai rambutnya yang panjang. Marrie menolak, dan akhirnya  mengakui bahwa rambutnya telah ia potong dan dijual untuk merayakan ulang tahun perkawinan mereka. Pada awalnya ia berniat menjual jam dinding antik hadiah ulang tahun perkawinan mereka yang pertama, tetapi ia tidak tega karena jam itu satu-satunya kenangan berharga dari Tom. Tom mengalihkan pembicaraan ia meminta Marrie untuk kembali menjadi istrinya seperti dahulu, tetapi Marrie menolak. Tom tidak mau terus menerus membohongi dirinya sendiri, ia membutuhkan Marrie bukan orang lain. Sudah hampir 3 tahun Tom tidak pernah menyentuh Marrie, ia ingin malam itu Marrie melayaninya. Tetapi Marrie tetap menolak, terjadi percekcokan yang hebat antara Tom dan Marrie. Lalu Tom memutuskan untuk pergi kepelukan selingkuhannya.
4.        Konflik Menurun
Marrie menangis, Magda dan Benny pulang. Melihat Marrie yang diam saja duduk di kursi goyang dengan tatapan kosong, Magda dan Benny mengajak Marrie masuk tetapi Marrie tetap saja diam. Magda dan Benny masuk. Tinggal Marrie di luar menunggu Tom pulang hingga jam 4 dini hari.
5.       Konflik Selesai/Penutup Cerita
Tiba-tiba datang polisi yang memberitahukan bahwa mobil yang ditumpangi Tom dan selingkuhannya kecelakaan. Dan keduanya meninggal. Dan ternyata berita itu hanya mimpi. Jam dinding berdetak 5 kali, lampu padam.
1.      Tokoh dan Penokohan
Di dalam naskah “Jam Dinding yang Berdetak“ penokohan atau perwatakan masing – masing tokoh antara lain sebagai berikut :
a.         Marrie Pattiwael
     Secara Fisiologis: Seorang Perempuan berusia sekitar 43 tahun, berwajah cantik,  
                                  berambut hitam panjang namun diakhir cerita dipotong menjadi pendek.
         Secara Sosiologis : Istri Thomas Pattiwael, berasal dari kalangan menengah atas namun di dalam cerita sudah jatuh miskin, berpendidikan.
                            Secara Psikologis : cerewet, lemah dan menyembunyikan kelemahannya lewat     
                                                            kecerewetannya, tempramental, memperlakukan dirinya sebagai orang   
                                                            sakit, beragama Nasrani.
b.        Thomas Pattiwael
                            Secara Fisiologis     : Seorang laki-laki berusia sekitar 45 tahun, bertubuh gemuk.
                            Secara Sosiologis    : Suami dari Marrie Pattiwael, berasal dari kalangan menengah atas 
                                                               namun di dalam cerita sudah jatuh miskin, berpendidikan.
                             Secara Psikologis   : bernafsu tinggi, tempramental, suami yang menginginkan
                                                              kembali menjadi istri yang sewajarnya, beragama Nasrani.
c.        Benny
                             Secara Fisiologis    : Seorang laki-laki berusia sekitar 17 tahun
                             Secara Sosiologis   : Anak bungsu dari Marrie dan Tom, hobby melukis, di drop out dari
                                                              sekolahnya karena bertengkar dengan gurunya, berasal dari kalangan
                                                              menengah atas namun di dalam cerita sudah jatuh miskin.
                             Secara Psikologis   : tempramental, keras kepala, beragama Nasrani

d.       Magda
                               Secara Fisiologis  : Seorang perempuan berusia sekitar 20 tahun
                               Secara Sosiologis : Anak sulung dari Marrie dan Tom, bekerja di sebuah pabrik
                                                              konveksi, berasal dari kalangan menengah atas namun di dalam cerita
                                                              sudah jatuh miskin, keluar sekolah untuk membantu keuangan
                                                               keluarga.
                                Secara Psikologis : sabar, baik hati, dewasa, beragama Nasrani.
e.        Oma
                                Secara Fisiologis : Seorang nenek berusia sekitar 55 tahun
                                Secara Sosiologis            : Tetangga dari keluarga Thomas Pattiwael, berasal dari
                                                                          kalangan menengah bawah.
                                Secara Psikologis            : cerewet, senang bergossip, beragama Nasrani.
f.         Polisi
                                Secara Fisiologis : Seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahun
                                Secara Sosiologis            : Seorang polisi, berasal dari kalangan menengah atas,
                                                                          berpendidikan.
                                Secara Psikologis            : berwibawa, tegas, baik hati, beragama Nasrani.


2.      Latar dan Setting
Di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” latar dan setting adalah sebagai berikut:
Seluruh kejadian ini terjadi di salah satu rumah yang terletak di kompleks orang-orang miskin dan orang–orang pensiunan
B.     Kajian Psikologi Tokoh Marrie
Psikologi sastra merupakan suatu pendekatan  yang mempertimbangka nsegi-segi kejiwaan dan menyangkut batiniah manusia. Lewat tinjauan psikologi akan Nampak bahwa fungsi dan peran sastra adalah untuk menghidangkan citra manusia yang seadil-adilnya  dan sehidup-hidupnya atau paling sedikit untuk memancarkan bahwa karya sastra pada hakikatnya bertujuan untuk melukiskan kehidupan manusia (Andre Hardjana, 1985:66).
Psikologi sastra sebagai cabang ilmu sastra yang mendekati sastra dari sudut psikologi. Perhatiannya dapat diarahkan kepada pengarang, dan pembaca (psikologi komunikasi sastra) atau kepada teks itu sendiri (Dick Hartokodan B. Rahmanto, 1986:126).
            Dalam naskah drama jam dinding berdetak ini tokoh merrie kejiwaanya tertekan dan psikologinya terganggu ketika mariie sebagai seorang istri namun beliau juga harus menjadi sosok tulang punggung keluarga. Ini tergambar ketika marie harus menjual mahkotanya ( rambut ) inlah kutipannya “ itu tekadku. Lalu tiba-tiba aku dapat akal_ sesudah kalian pergi aku juga pergi ke pasar pagi. Aku tahu bahwa kau akan marah, tapi apalagi yang bisa
aku lakukan? Tak ada jalan lain. Aku pergi ke tempat mereka, sederetan
pedagang-pedagang dan aku kenal salah satu di antara mereka. Seorang
nenek tua yang sedari dulu, jika aku lewat di depannya, selalu memuji
kelebatan rambutku dan ia mau membelinya. Aku datang padanya. Lalu
segalanya terjadi.Aku harus melihat dengan mata kepalaku sendiri,
milikku ini digunting jadi miliknya, sesudah aku menerima beberapa
lembar duit. Kau tahu, Tom, tadinya aku berfikir mungkin jam antik itu
bisa aku jual dan pasti akan laku agak mahal, tapi akhirnya aku berfikir lagi
dan berfikir lagi. Tak mungkin itu. Jam antik itu milik kita bersama. Ia
adalah kenang-kenangan kita, cinta kita. Dia adalah kita. Dan kejadian itu
bukanlah sesuatu yang mendesak, walaupun penting tidak darurat.
Lagipula sudah terlanjur aku mendapatkan jalan lain yang lebih mudah.
Tidak tega aku melepaskan jam itu. .. lalu aku memutuskan bahwa lebih
baik rambutku saja yang aku relakan.hanya untuk merayakan ulang tahun hubungannya “. Ini menjadi hal yang menarik diangkat ketika itu seorang istri memiliki tekanan bathin yang hebat ketika masalah ekonomi dan kemiskinan  namun tetap berusaha untuk bahagia meski dengan keadaan yang seadanya. Inilah kutipan yang menggambarkan keadaan psikilogo seorang marie “   Pesan moral yang dapat dipetik penikmat karya drama ini adalah bahwa meski dalam keadaan apapun, kita harus tetap menikmati hidup dan terus berusaha semaksimal mungkin menjalaninya. Percekcokan dalam kehidupan rumah tangga memang hal yang biasa terjadi.  Namun, kita harus memikirkan dahulu semua tindakan yang akan kita lakukan dalam menghadapi masalah jika tidak ingin menyesal kemudian.




Kajian Drama Indonesia : Miftahul Islam VC



Nama : Nurmala Purnama Dewi
Semester : 5. C (Nonreg) 

1.      Struktur masalahnya dalam naskah Drama Jam Dinding yang tak berdetak
Masalah awal mereka hidup disebuah rumah yang berletak di komplek orang-orang miskin dan orang-orang pensiunan , kegiatan rutin yang dilakukan mamah setiap pagi harus rutin membangunkan keluarganya seperti papa serta kedua anaknya.
Kemudian muncullah permasalah permasalahan yang ada di dalam diri mamah :
·         Mama yang harus menanggung masalah bahwa penghasilan suaminya kecil, dan mama harus mengkondisikan keuangan keluarganya supaya cukup untuk membeli makanan sehari-hari.
·         Mama yang tidak setuju jika beny anaknya menjadi seorang pelukis , karena mama menganggap melukis tidak akan menghasilkan apa-apa.
·         Papa yang mencintai dan menyanyangi mama, namun mama besar egonya untuk merelakan papa jalan dan mencari nafkah dengan wanita lain. 

Inti dari permasalah atau kongklusinya adalah  saat beny dan magdha akan merayakan hari jadi pernikahannya mereka namun mama bersifat dingin dan tak ingin memuaskan papa, yang membuat papa kecewa, pada hal papa masih sangat menyanyangi mama, kemudia mama rela memotong rambutnya hanya untuk mendapatkan uang , dan masak spesial untuk hari jadi mereka.

Kemudian papa kecewa dengan sifat mamah yang tidak ingin memberikan kepuasan terhadap papa. Membuat papa kecewa dan meninggalkan rumah , dan saat tidak beberapa lama ada polisi datang kerumah mereka, dan mengabarkan bahwa papa telah mengalami kecelakaan bersama perempuan segentong bir itu. Sekian .

2.      Tokohnya :
1.      Thomas pattwel : papa yang berumur 45 tahun
2.      Marie pattwell : mama yang berumur kira-kira 43 tahun.
3.      Benyy :  anak lelakinya.
4.      Magdha : anak perempuannya.
5.      Oma : nenek tetangga mereka.
6.      Polisi : yang mengabarkan berita duka.

3.      Amanat :
Suatu keluarga harus dijaga keharmonisannya, karna di dalam sebuah keluarga inilah akan tercipta keharmonisan, kasih sayang yang tidak dapat di gantikan oleh apapun.

4.      Psikologi mama dalam drama yang berjudul “Jam Dinding yang Tak berdetak”
Dalam cerita drama ini , sosok mama banyak memiliki maslah, mulai dari masalah keuangan, kesehatan , masalah hati .
Masalah keuangan , mama yang harus menjaga kedaan keuangannya karena penghasilan papa yang kecil , dan beny yang tidak bisa menghasilkan uang karena pekerjaaan melukisnya. Namun mama sebisa mungkin harus mengatur kondisi keuangan keluarga mereka.
Kemudian masalah kesehatan , mungkin mama yang tidak ingin melayani suaminya , karena mama memiliki penyakit , karena sudah berumur tua.
Kemudian mama harus rela mebiarkan papa pergi dan mencari uang dengan wanita lain, walaupun sakit tetapi mama yakin itu yang terbaik untuk mama, dan mama harus ikhlas karena keutuhan keluarga.nya harus masih terjaga.

NAMA : NOVENA KAURINI DEWI
Naskah Drama yang berjudul
“Jam dinding yang tak Berdetak”
Plot (Alur)
·         Pengenalan situasi cerita
Pada awal cerita keluarga yang beranggotakan 4 orang dan ditambah 1 orang nenek. Thomas patwel sebagai kepala rumah tangga yang umurnya kira-kira 46 tahun dan Marie Pattwel istrinya yang berumur kira-kira 43 tahun. Mereka memiliki 2 orang anak yaitu Magda seorang wanita yang bekerja di Perusahaan Konveksi. Anak terkahirnya yaitu Benny yang hoby atau keahliannya melukis, walaupun ia sudah dibiayai kuliah ia tetap belum bekerja dan masih sibuk dengan dunia lukisnya. Mamah yang digambarkan setiap mengomel membangunkan benny yang diharapkannya bisa bekerja membantu meringankan kebutuhan ekonomi keluarganya. Dan yang terakhir oma yang juga ikut tinggal bersama mereka.
·         Pengungkapan Cerita
Sosok mama yang sabar dan tidak pernah menyerah dalam setiap menghadapi permasalahan keluarganya yang cukup rumit. Dan tokoh papa yang menjadi pusat adanya permasalahan yang ada karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dengan bekerja selayaknya seorang ayah yang bertanggung jawab atas keluarganya. Magda seorang anak sekaligus kakak yang merasa bertanggung jawab ikut membantu perekonomian keluarganya dengan bekerja menjadi karyawan biasa di sebuah kantor konveksi. Walaupun benny belum bekerja seperti yang diinginkan oleh mamanya, namun ia tetap seorang anak yang selalu ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan cara apa pun. Terdapat dalam penggalan dialog yang menunjukkan bahwa benny sangat menyayangi mama dan papanya “Dibawah sini akan ku tulis, buat mama dan papa tercinta dari Benny dan Magda”. Kutipan itu merupakan pada saat mereka berdua akan memberikan kejutan ulang tahun pernikahan mama dan papa dan Benny memberikan sebuah kado Lukisan hasil karyanya sendiri. Mereka berdua akan merencanakan sebuah pesta kecil untuk mama dan papa demi kebahagiaan mama dan papa yang mungkin sudah lama tak dirasakannya. Karena kesibukan mama yang terus memikirkan rumah dan kebutuhan, serta papa yang sibuk diluar dengan wanita lain yaitu Gentong Bir yaa begitu sebutannya. Wanita itu juga yang membiayai kuliah benny karena keterbatasan papanya yang hanya bisa mabuk-mabukkan untuk menemani wanita penjual minuman keras di salah satu pelabuhan.
·         Menuju pada adanya Konflik
Ekonomi yang cukup sulit dalam keluarga mereka membuat munculnya berbagai masalah dalam keluarga mereka. Papa yang tidak bekerja dan hanya mengandalkan wanita penjual Bir itu ia bergantung. Kesibukan mama yang terus menerus memikirkan kebutuhan keluarganya membuat mama sibuk sendiri dengan dunianya dan tidak bisa memenuhi hasrat memuaskan papa sebagaimana layaknya suami istri menjadi beban kejiawaan tersendiri bagi mama. Dan keinginan mama yang ingin benny dapat bekerja, namun belum saja ada perubahan.
·         Puncak Konflik
Konflik mulai terjadi dimana papa yang sering mabuk dengan perempuan teman dekatnya yaitu si gentong bir. Mama harus rela melihat suaminya setiap hari pergi dengan perempuan lain tanpa mama tak tau harus berbuat apa lagi. Karena, ia merasa sudah tidak dapat memuaskan suaminya sebagaimana istri pada suami. Dan papa yang sebenarnya juga menahan batin  yang tertekan dengan keadaan rumah tangganya seperti terdapat dalam kutipan “ aku ingin kau kembali lagi jadi istriku mala mini. Aku bersumpah aku akan terus di rumah. Aku tak akan pergi-pergi lagi”. Pada malam kejutan ulang tahun mereka berdua yang sudah disiapkan oleh magda dan benny dalam suasana yang sangat tegang dan haru. Sebenarnya mama juga ingin tetapi ia juga tak kuasa menahan kenyataan yang ada. Dan kutipan ini yang memperjelas keadaan mama “ya tom, aku tahu. Tapi aku tak bisa, aku ingin tapi aku tak bisa, aku ciumi kau sepuas hatiku tapi aku tetap tak bisa, aku akan melakukan apa saja, tapi..”
Pada malam itu mama dan papa terus bergulat dengan hatinya sendiri. Namun, mereka sebenarnya terus berusaha tetap menjaga mahligai rumah tangganya.
·         Penyelesaian
Pada malam ulang tahun pernikahan itu mereka berdua terus berdebat dengan perasaannya masing-masing. Akhirnya, pada malam itu juga papa yang awalnya tak akan pergi ke perempuan itu, namun mama tak kuasa menahan karena mama sendiri tidak bisa menuruti apa yang diminta papa. Dan ternyata malam itu juga menjadi malam terakhir mereka berdua berbicara. Papa pergi untuk selamanya setelah ia memutuskan pergi dengan perempuan itu tak lama polisi pun dating memberitahu berita duka tentang suaminya yang telah tewas bersama perempuan penjual bir dalam sebuah kecelakaan. Pada akhirnya mama harus benar-benar merelekan papa pergi dari sisinya untuk selamanya. Kutipan terakhir yang mama ucapkan “Tom, akhirnya ini yang terjadi….”

Analisis Tokoh Mama dengan menggunakan Pendekatan Psikologi Sastra.
Sosok mamah yang terlihat begitu kuat dan tegar menjadi figure seseorang ibu yang sangat sabar dan baik. Ia rela bekerja keras demi keluarganya tanpa merasakan beban yang ia rasakan begitu berat. Jiwanya yang mungkin sebenarnya rapuh tapi karena, harus merelelakan suaminya mendapat kepuasaan dari perempuan lain dan disati sisi ia juga harus memikirkan biaya hidup keluarganya. Dalam keadaan sulit seperti itu mamah tetap mempertahankan keharmonisan keluarganya. Sosok inu yang kuat tetap tegar tanpa mengindahkan hatinya sendiri.
Dalam naskah drama ini digambarkan ia, ego, dan super ego tokoh mamah.
Keinginan mama yang mengaharapkan benny bisa bekerja dan dapat membantu perekonomian keluarga, merupakan bentuk dari Id. Mama mendambakan keluarga yang utuh serta harmonis. Ketika mama harus berkerja keras demi keluarga utnuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya Disebut sebagai ego.
Dalam hal ini Super ego dari tokoh mama yakni Mama harus merelekan suaminya bersama perempuan lain, padahal amam sadar seharusnya mama tidak mengizinkan itu terjadi. Walaupun pada kenyataanya mama tetap mempertahankan rumah tangganya dalam keadaan apa pun. Ditengah kesulitan yang dialami keluarganya, karena mama sadar akan kekurangannya yang tak lagi dapat memenuhi kepuasaan suaminya. Kejiwaan mama yang terus menerus memikirikan keluargannya itulah yang membuat mama merasa lemah dalam melayani suaminya.




Analisis Tokoh Papa dengan menggunakan Pendekatan Psikologi Sastra
Papa seorang laki-laki yang sudah cukup tua, hobinya yang sering mabuk dan pergi bersama perempuan penjual Bir yang selama ini membantunya dalam segi materi dan kepuasaan seorang suami yang tidak ia dapatkan dari istrinya sendiri.
Dalam kajian psikologi sastra ini akan dijelaskan Id, Ego, dan Super Ego dari tokoh papa yaitu kebiasaan papa yang terus-menerus mabuk-mabukkan dengan seorang perempuan yang bukan istrinya. Padahal ia tau bahwa ia sudah menjadi seorang suami, itu yang disebut dari Id. Adapun Ego dari tokoh Papa ialah saat papa membiarkan keluarganya dalam kekurangan tanpa melakukan usaha mencari pekerjaan yang lebih baik dibandingkan hanya mengandal uang dari perempuan penjual Bir itu. Padahal, papa adalah seorang kepala rumah tangga yang seharusnya bisa mengayomi keluarganya. Dan yang terkahir itu Super ego dari sosok papa ini yaitu dimana papa terus bergulat dengan perasaannya sendiri yang kacau saat ia tau pada kenyataannya istrinya sudah tidak bisa lagi menjadi seorang istri yang bisa melayaninya. Namun, hati kecilnya sebenarnya tidak ingin terus-menerus pergi bersama perempuan lain. Sosok istrilah yang ia dambakan untuk selalu ada menemaninya. Walau begitu rumah tangga mereka tetap bisa bertahan sampai maut yang memisahkan pernikahan mereka. Papa yang tewas pada kecelakan bersama perempuan gentong bir.
Analisis Tokoh Benny dengan menggunakan Pendekatan Psikologi Sastra
Benny adalah sosok anak yang selalu ingin membahagiakan kedua orang tuanya dengan segala keterbatasan kemampuan yang dimilikinya.
Id : Benny tetap mempertahankan kegemarannya melukis, walaupun mamanya yang selalu ngmoel mengharapkannya bisa bekerja membantu perekenomian keluarganya.
Ego : mencoba membahagiakan mama dan papanya dengan cara member kejutan untuk ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya dengan kegemarannya melukis yang sering dianggap mamanya tidak berguna.
Super ego : selayaknya anak ia selalu berharap dan menginginkan keluarganya utuh bahagiadalam keserhanaan. Namun, ia harus menerima bahwa papanya sering pergi bersama perempuan lain. Walaupun, memang keluarganya tetap harmonis karena peran mama yang sangat luar biasa untuknya dan keluarga.