Nama :
Yulia Sani
NIM :
2222112005
Karakteritsik
Tokoh
1. Mama
Marie : dilihat dari dialognya, Mama Marie memiliki sifat yang cerewet dan
penuh perhatian terhadap keluarganya dan juga memiliki pengertian yang besar
terhadap suaminya, Thomas pattiwel.
2. Papa
Thomas : memiliki sifat yang lebih santai dibandingkan Mama Marie, dan tidak
terlalu memperdulikan masalah ekonomi keluarga.
3. Benny
: sifat yang di tonjolkan Benny hampir sama dengan papanya, Thomas. Namun, ia
juga memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang tua nya, dan kondisi
keluarganya.
Setting
atau Plot
1. Peristiwa
awal
Mama
Marrie membangunkan Benny, anaknya sambil memarahinya, diselingi perkataan papa
yang sibuk menanyakan barang-barang miliknya.
2. Perumitan
Ketika
mama menyinggung benny yang hanya melukis dan bermalas-malasan.
3. Pertikaian
Papa
yang sibuk mencari barang-barang miliknya sambil memarahi mama. Lalu Magda
berusaha menetralisir situasi dan melakukan pembelaan terhadap benny.
4. Klimaks
Ketika
papa ingin disediakan sarapan, dan membuat mama emosi, kemudian Benny yang
kesal soal kamar mandi. Disambung dengan dialog antara Magda dan Benny yang
menyebut nama Benny adalah satu-satunya harapan keluarga sampai menyebut soal
si gentong bir.
5. Penurunan
Saat
Magda dan Benny membicarakan hadiah ulang tahun pernikhan orang tua
6. Pemecahan
masalah
Ketika
Thomas tercengang melihat Marrie yang rela memotong rambutnya untuk perayaan
pesta ulang tahun mereka.
7. Penyelesaian
Ketika
papa pergi meninggalkan mama dengan kekecewaan karena hasratnya tidak dipenuhi.
Sampai mama berbaring menunggu papa kembali. Sampai akhirnya mama bermimpi
polisi dating member kabar duka tentang papa.
Rumusan Masalah
1. Masalah
kejiwaan apa yang menyebabkan mama Marie tidak mau berhubungan badan lagi bersama
papa Thomas?
2. Adakah
unsur-unsur teori Sigmund Freud yaitu id, ego, dan super ego pada tokoh Mama
Marie, Papa Thomas, Benny?
Pembahasan
Analisis
berdasarkan teori Sigmund freud tentang kejiwaan :
1. Id
adalah dorongan kebutuhan biologis sebagai pembawaan dari rasa aman.
2. Ego
adalah Dorongan yang sifatnya memikirkan diri sendiri. Ego juga merupakan
mediator antara Id dan Super Ego.
3. Super
ego adalah dorongan dalam melakukan sesuatu tetapi memikirkan dampak, dan sudah
ada factor lingkungan dan kebudayaan.
Pada
tokoh mama secara kepribadian memang menunjukkan tanda-tanda sifat seorang ibu
pada umumnya dan menunjukkan adanya superego pada dirinya. Contoh pada saat mama
membangunkan Benny di pagi hari kemudian menggerutui Benny yang kerjanya hanya
bermalas-malasan. Hal ini terdapat pada cuplikan dialog
MAMA
Pagi, pagi. Buka lebar–lebar matamu. Tak baik tidur lewat jam
tujuh pagi
menjauhkan rejeki. Ayo bangun, bangun!
BENNY
Selalu yang itu-itu juga . Aku tidur jam empat pagi, Mama ...
MAMA
Siapa yang menyuruhmu tidur tak teratur hah?
BENNY
Aku melukis Mama. Aku menyelesaikan lukisan.
MAMA
(Mulai menyetrika ).
Hah, melukis, melukis apa? Apa tak ada kerjaan lain selain itu?
Dan apa hasilnya? Apa? Cuma kecapean dan telat bangun. Dari dulu mama sudah
bilang takkan ada gunanya kau melukis. Cuma membuang–buang waktu saja. Apa kau
bisa makan karena itu ? Tidak. Melukis adalah pekerjaan pengangguran. Tapi
kakakmu mungkin punya pertimbangan lain sehingga ia mengizinkan kau masuk seni
rupa. Lalu apa hasilnya? Tak ada. Cuma omong kosong. Jerih payah kakakmu menyekolahkan
kau cuma sia-sia, tak ada artinya. Kau keluar–keluar entah kenapa ...
Kemudian
mama juga memiliki Ego, yang merujuk
pada usaha mempertahankan diri dari celaan papa. Hal ini terlihat pada dialog
PAPA (Dari dalam kamar)
Malas ... apa kerja kau selama ini?
MAMA
Apa katamu? Cucian dan setrikaan orang yang masih harus kubereskan
bertumpuk, berkumal di keranjang. Sementara itu hujan terus menerus turun selam
tujuh hari tujuh malam dan masih bilang aku pemalas?
MAGDA
(Masuk, kepalanya bergelung
handuk)
Sudahlah, mama. Sepagi ini sudah berteiak-teriak.
Tetangga-tetangga masih banyak yang tidur.
(Pada Benny)
Benny, sebelum diserobot orang lain, kamar mandi masih kosong.
Cepat ...
MAMA
Ia pikir aku enak-enak goyang kaki di rumah. Bagus betul.
Dari
tokoh Mama terdapat Id yaitu ketika
ia terharu karena telah mendapat kejutan dari kedua anaknya.
Pada sosok mama, mengapa ia menolak di ajak berhubungan dengan
papa, karena mama memiliki banyak beban pemikiran yang semuanya tertuju pada mama.
Karena ia sudah sulit dengan kehidupan ekonomi, sehingga agar kebutuhan hasrat
papa terpenuhi ia mengizinkan papa untuk bersama wanita lain.
PAPA
pada tokoh papa terdapat Id, ketika ia merasa lapar dan ingin disediakan sarapan pagi.
Terlihat pada dialog .
PAPA
Dan mengapa kita tidak merasa malu, ya? Heran juga aku. Eh, tak
kau sediakan kopi buatku? Sarapan pagiku?
MAMA
Kau ingin apa? Telur mata sapi? Nasi goreng? Kornet atau serdencis?
Segalanya sudah tersedia Tuan besar ...
PAPA
Di mana?
MAMA
Di toko. Dan untuk mengambilnya kita memerlukan kertas berharga.
PAPA
(Tertawa).
Kau ini terlalu mata duitan. Sudahlah, kalau memang tak dapat kita
ambil berhubung kita tak punya kertas berharga, kopi pahit pun tak apa, atau
remah-remah roti, atau kerak nasi yang digoreng.
Dan
terdapat ego ketika papa mengajak
berhubungan badan dengan Mama, yang terdapat pada cuplikan dialog
PAPA
Dengar, Marie, kau tentu bisa memaklumi aku, bukan?
MAMA
Ya, Tom, aku tahu. Tapi aku tidak bisa_aku ingin, tapi aku tidak
bisa. Aku ciumi kau sepuas hatimu. Tapi aku tidak bisa_aku akan melakukan apa
saja, tapi …
PAPA
Marie, Marie, aku tidak akan meminta apa-apa malam ini. Aku cuma
minta satu hal. Kau harus mencoba satu hal_ jadilah istriku kembali. Sudah lama
kau hilang. Sudah lama sekali aku merasakan kehilangan. Coba, ingin rasanya aku
memeluk kau dalam kehangatan. Kau lihat sentimentil masa remaja mulai lagi
menjangkiti tubuhku? Aku ingin selamanya berada di rumah ini. Tapi kau tak
pernah mau mencoba.
Dan
terdapat Super Ego ketika Papa mengomentari lukisan yang dibuat oleh Benny
BENNY
Papa, kau berjanji akan mengkritik lukisanku setelah lilin padam
ditiup. Sekaranglah waktunya.
PAPA
Baik, baik akan kukatakan pendapatku tentang lukisan itu.
Dengarkan baik-baik. Kalau dilihat betul-betul memang bagus secara keseluruhan.
Cuma satu cacatnya. Lihat baik-baik pada bagian mata, Mata Papa.
MAMA
Jangan dengarkan omongan Papa Benny, ia pasti akan ngelantur.
PAPA
Kau tahu aku lebih tahu tentang lukisan daripada Mamamu. Coba
lihat jelas-jelas. Mata Benny bagus. Persis mata seorang anak muda yang masih segar.
Mata Magda tidak lebih daripada mata seorang gadis yang penuh dengan harapan,
itu cocok, mata Mamamu -seekor kucing setengah tua yang tak acuh. Persis bukan
?
MAMA
Kupukul-pukul kau
(Semuanya tertawa).
PAPA
Aku hanya bilang seperti tidak persis. Jangan marah dulu.
Kuteruskan. Yang aku keberatan ialah kenapa justru mataku kau gambar begitu
galak seperti burung hantu? Itu aku protes. Kau sedang mencoba
memperolokolokkan Papa? Ujudku kan tidak begitu ganasnya.
BENNY
Aku melukiskan kesan Papa. Apa yang telah terkesan di otakku
tiba-tiba telah ku pindahakan ke kanvas. Mungkin saja ketika kesan Papa kuhadirkan
dalam otakku ada ujud burung hantu yang lewat tiba-tiba saja dan ketika
tanganku bekerja secara tak sadar aku telah menggambar begini. Yah, aku minta
maaf.
PAPA
Aku tidak bilang lukisanmu itu buruk. Jangan lupa aku Cuma bilang
bahwa ia ada cacatnya. Tapi itu menurut aku. Lukisan itu bagus, bukan begitu Marie?
BENNY
Pada sosok Benny dalam kejiwaannya ia cukup memperdulikan ekonomi
keluarganya namun tidak terlalu di pikirkan seperti mama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar