Senin, 30 September 2013

Menentukkan Karakteristik tiga tokoh dan Plot pada teks “Jam Dinding Yang Berdetak” karya Nano Riantiarno.


Nama : Choirrun Umma Azizah
NIM : 2222111990
Kelas : 5 C
Menentukkan Karakteristik tiga tokoh dan Plot dalam teks “Jam Dinding Yang Berdetak” karya Nano Riantiarno.
1.      Thomas Pattiwael : tokoh Papa yang berusia 45 tahun. yang bekerja di warung bir gentong dekat pelabuhan. Perawakan papa digambarkan sebagai orang yang terlihat santai, dan menginginkan Mama melayaninya dengan baik.
2.      Marrie Pattiwael : tokoh Mama yang berusia 43 tahun. posisi seorang mama dalam teks ini memiliki peran penting dalam keluarga. Karena mama yang menanggung beban di pundaknya mengenai ekonomi keluarga. Berbeda dengan tokoh papa yang terlihat santai, tokoh mama disini lebih mementingkan materi, cerewet, namun tetap peduli terhadap keharmonian hubugan keluarganya.
3.      Tokoh Benny, benny adalah anak kedua (bungsu) dari keluarga Pattiwael yang memiliki karakter idealis. Sifat idealisnya ini terlihat ketika ia menentang dosennya sehingga oleh pihak kampus ia di drop out/dikeluarkan. Namun tokoh benny ini akan membawa perubahan pada ekonomi keluarga mereka. Karena benny merupakan seorang pelukis.
Plot :
Eksposition : Melibatkan enam karakter dalam dua buah adegan. Keenam tokoh itu antara lain Thomas Pattiwael seorang ayah berumur kira-kira 45 tahun, Marie Pattiwael, istri berumur kira-kira 43 tahun, Benny, Anak Lelakinya, Magda, Anak perempuannya (kakak Benny), Oma, Seorang nenek tetangga mereka dan Polisi. Thomas dan Marie menjalani pernikahannya selama 25 tahun menjelang peristiwa. Keluarga Pattiwael terlihat bahagia walaupun hampir setiap pagi mama selalu meributkan masa depan putra bungsunya Benny. Mama bekerja sebagai buruh cuci, papa bekerja di sebuah warung bir gentong dekat pelabuhan dan benny mahasiswa yang di drop out dari kampusnya karena menentang dosen.
Komplikasi/pertikaian awal : Marrie yang hampir setiap pagi memarahi Benny anaknya yang hanya memiliki kemampuan melukis dan tidak menghasilkan apa-apa. Marrie lebih mementingkan hal materi di bandingkan yang lainnya. dalam keluarga terlihat beban yang di tanggung mama lebih banyak dibanding seorang papa. Marrie sudah banting tulang sebagai kuli cuci tapi ekonomi mereka belum membaik.oleh karena itu mama selalu meremehkan pekerjaan benny.
Klimaks/puncak ceritanya :
Thomas adalah lelaki yang merasa tidak mendapat kepuasan atas pelayanan dari istrinya sehingga ia harus keluar untuk mendapatkannya dengan wanita lain. Sementara Marry, seorang wanita yang otaknya dipenuhi permasalahan materi. Pada hari jadi pernikahna mereka yang ke 25 tahun mereka mengadakan pesta kecil di rumah mereka. Namun setelah pesta usai Thomas pergi meninggalkan rumah dalam keadaan mabuk, ia pergi ke tempat wanita penjual bir gentong di pelabuhan, tempat ia bekerja dan akhirnya polisi datang ke rumah mereka mengabarkan Tom mengalami kecelakaan.
Penyelesaian :
Benny menjual lukisan hasil karyanya sendiri. Hasilnya sengaja ia belikan Bir untuk sang papa, agar papa bisa terus dirumah selama hari jadi pernikahan papa dan mama. Mereka sekeluarga merayakan hari jadi pernikahan papa dan mama yang ke 25 tahun. Benny dan kakaknya magda berharap ketika papa mereka sudah mabuk, papa akan diam dirumah bersama dengan mama mereka. Karena mereka tau selama ini papa selalu keluar rumah. Sebelum mengetahui Benny menjual lukisannya untuk pesta perayaan ulang tahun pernikahan kedua orangtuanya, Marrie sang mama terlebih dulu menjual rambut panjangnya yang indah kepada penjual di pasar. Namun setelah pesta kecil-kecilan dikeluarga itu usai, ketika papa meminta ‘pelayanan’ dari mama, mama menolak. Akhirnya papa pergi dalam keadaan mabuk ke wanita pemilik warung bir gentong dekat pelabuham. Sampai akhirnya terjadi kecelakaan.
Rumush masalah :
1.      Mengapa tokoh mama menjadi dominan dalam rumah tangga yang selalu memikirkan materi?
2.      Apa yang melatarbelakangi tokoh mama tetap hidup bersama papa walaupun papa sudah berpaling pada wanita lain?

Analisis Feminisme Tokoh Mama (Marrie Pattiwael) pada Teks Jam Dinding Yang Berdetak Karya Nano Riantiarno.
Dari permasalahan diatas membuktikan bahwa tokoh Mama-lah yang sepertinya mendominasi kehidupan rumah tangga mereka. Mama seperti menanggung bebean yang berat dalam keluarga tersebut, berbeda dengan Papa yang seharusnya ia yang menjadi dominan dalam keluarga, tetapi perawakan pap yang terlihat santai dan memang papa yang merasa kurang mendapat pelayanan dari Mama sehingga Ia mencari wanita lain dan Mama ikhlas menerima, karena wanita selingkuhan papa, juga membantu keuangan mereka. Wanita pemiliki warung gentong bir dekat pelabuhan tempat papa bekerja yang membantu membiayai sekolah Benny dulu sebelum ia di DO. Karena, anak-anak Pattiwael (Benny dan Magda) sudah mengetahui kelakuan sang Papa pendapat saya disini Benny dan Magda lebih membela sang Mama dibanding Papa. Terbukti Benny dengan sabarnya selalu menghadapi mama-nya yang selalu ribut di pagi hari. Terbukti pula Benny dan Magda sudah mempersiapkan pesta ulang tahun hari jadi pernikahan mama dan papa. Tokoh mama pun ikut andil dalam mencari materi, mama yang bekerja sebagai buruh cuci. Dan demi kebahagiaan keluarga pun, demi kumpul bersama keluarga dan merayakan hari jadi pernikahan mereka, mama rela menjual rambutnya yang indah yang sedari dulu diinginkan nenek penjual di pasar. Untuk kebahagiaan keluarga satu tujuannya. Dan hal itu yang menjadikan mama rela melihat papa mencari perempuan lain. Ketika papa meminta mama untuk melayaninya malam itu (setelah pesta kecil-kecilan dirumah mereka) namun mama menolaknya. Menurut saya hal ini membuktikan bahwa mama tetap melindungi harga dirinya walaupun ia sudah dikhianati oleh sang suami dan tetap menjaga keutuhan rumah tangganya. Demi anak-anaknya. Demi Magda dan Benny. Seorang Mama rela dirinya disakiti, rela dirinya ikut membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan materi keluarganya, walaupun ia merelakan suami tercinta untuk mencari kepuasan pada wanita lain. Ia tetap bertahan demi keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar