Senin, 30 September 2013

Analisis struktur dan Psikoanalisis pada Naskah Drama Jam Dinding yang Tak Berdetak


Nama               : Euis Rahma Pujiani
NIM                : 2222111796
Kelas               : V-C Diksatrasia

Analisis struktur dan Psikoanalisis
pada Naskah Drama Jam Dinding yang Tak Berdetak
Alur/plot :
-          Peristiwa awal : berupa dialog sederhana, percakapan sebuah keluarga di pagi hari. Mama sibuk membangunkan Benny yang tidur di sofa kucel, sementara papa sibuk mencari dasi, sepatu, baju dan sebagainya yang terus memanggil Marie.

-          Perumitan : dialog antara Magda dengan Mama mengenai Beny yang tidak selesai kuliah, dipecat dan hanya menghabiskan hari-harinya dengan melukis. Menurut Mama, Benny yang sehari-hari melukis hanya membuang-buang waktu tanpa mendatangkan uang, namun tidak menurut Magda. Perdebatan Mama dengan Magda semakin terlihat dalam adegan

Dalam adegan :
MAGDA : Mama, ia lagi menyimpulkan. Ia hanya sedang mengalami kekagetan,
bahwa ternyata terdapat pengaruh besar terhadap jalan hidupnya. Dan
karena kekagetan itu mungkin ia menderita sakit sebentar. Tapi jangan
khawatir. Sebentar lagi tentu ia akan sembuh kembali.
MAMA : Aku tahu itu, coba ia bisa rem kehendak untuk berbantah dengan gurunya
tentu ia masih sekolah sekarang ini.
MAGDA : Pertengkaran pendapat itu biasa Mama. Apa lagi dikalangan mahasiswa.
Sedikitnya Benny dengan jujur dan gigih telah mampu mendapatkan
kekuatan untuk mempertahankan pendapatnya walau resikonya sesudah
itu ia dipecat.
MAMA : Guru, biar bagaimanapun tentu lebih pandai dari pada murid-muridnya.
Kalau tidak tak mungkin ia jadi guru.
MAGDA : Belum tentu. Kadang-kadang ada guru yang terlalu mempertahankan
pendapat-pendapat yang sudah kuno, usang sedang zaman semakin maju.
Dan kita tak tahu semua pendapat mereka bisa diterapkan pada saat
mereka-mereka itu mulai menua.
MAMA : Ya, tapi dengan begitu Benny dengan sengaja telah menutup salah satu
jalan hidupnya.


-          Pertikaian : perdebatan antara Mama dengan Papa yang mempersoalkan kebutuhan ekonomi yang mencekik leher keluarganya. Mama cukup banyak andil dalam mengatur segala kebutuhan.

-          Klimaks : percakapan antara Magda dengan Benny, mengenai hiruk-pikuk keluarganya, biaya sekolah Benny. Keluhan-keluhan Magda terhadap Benny mengenai kemiskinan yang melilit keluarganya. dialog tersebut seolah menyudutkan Benny, Benny satu-satunya harapan keluarga mereka. Namun, Benny menegaskan bahwa dirinya tidak merasa demikian dan ia telah mengetahui hal apa sebaiknya yang harus dilakukannya.

-          Penurunan : saat Benny memperlihatkan lukisan yang akan dihadiahkan untuk ulang tahun pernikahan mama dan papa yang ke-25. Mereka berdua merencanakan akan merayakan hari ulang tahun itu dengan memberikan sedikit kejutan untuk keduanya.  Mereka semua merayakan ulang tahun pernikahan dan meniup lilin yang disertai kehangatan yang menyelimuti (papa yang memaksa ingin dicium mama).

-          Pemecahan masalah : ketika Tom melepas topi yang dikenakan Marie. Saat itu ia mengetahui rambut Marie telah habis dijual untuk merayakan pesta pernikahan kecil-kecilan agar terasa bermakna meskipun ia harus kehilangan rambutnya. Dari dialog tersebut, terlintas sebuah kejujuran bahwa Tom selama ini tidak bahagia dengan wanita lain meskipun kebutuhan biologisnya terpenuhi.

-          Penyelesaian : Tom pergi dengan harapan membawa sebongkah kebahagiaan untuk Marie.

Amanat : kebahagiaan yang hakiki merupakan sebuah kebahagiaan yang utuh di bangun oleh sebuah keluarga, sesulit apapun roda kehidupan pasti akan berputar seperti jam dinding yang berdetak.

Karakter :
Dalam menentukan karakter seorang tokoh dapat dilakukan dengan melihat empat aspek, yaitu :
Dilihat dari pengembangan fisik, pengembangan tingkat sosial, pengembangan jiwa, dan pengembangan moral. Dalam naskah jam dinding yang tak berdetak ini, penentuan karakter tokoh dapat terlihat secara jelas melalui pengembangan tingkat sosial. Dalam pengembangan ini Nampak terlihat bahwa para lakon merupakan sebuah keluarga kecil yang tinggal di tempat kumuh, hidup dilingkungan masyarakat yang kecil.
Marie sebagai karakter yang khas dan sangat menonjol yang digambarkan sebagai seorang ibu yang memegang andil cukup besar di keluarganya, beban ekonomi keluarga dan kondisi jiwa keperempuanan sang ibu dirasakan begitu kuat dengan konteks kesabaran seorang wanita. Pengembangan karakter ibu mengalami pengembangan jiwa saat ibu hendak ditinggalkan oleh Papa.
Papa sebagai seorang laki-laki yang seharusnya banyak andil dalam urusan keluarga, tetapi tidak dengan Thomas, karakter Thomas kental dengan jiwa acuh seorang laki-laki.
Benny dan Magda tidak mengalami pengembangan jiwa dalam pengembangan karakter.


Analisis Latar
Latar tempat : sebuah rumah yang terletak di kompleks orang-orang miskin dan pensiunan.
Latar waktu : pagi hari
Latar sosial
-          Latar netral : sebuah kompleks yang kumuh
-          Latar tipikal : sifat kekhasan pada naskah drama jam dinding yang berdetak, lingkungan yang kumuh dan kecil mencerminkan sebagai manusia-manusia yang serba kekurangan dalam perekonomian.


Rumusan masalah
Permasalahan yang sangat signifikan dalan naskah drama jam dinding yang tak berdetak, terlihat pada diri ibu (seorang perempuan) yang amat resah memikul beban dengan kondisi ekonomi keluarganya, padahal diri papa Nampak biasa-biasa saja, mengapa bisa demikian?

Analisis  psikologi pada diri ‘ibu’
Dalam naskah drama jam dinding yang tak berdetak ini Nampak terlihat ibu memiliki andil yang cukup besar. Ketika semua beban kebutuhan rumah tangga terasa berat dipundak ibu, ibu yang harus memenej keuangan dan kebutuhan di dapur, ibu berpikir hari ini bisa makan, apakah esok hari masih menemui nasi dan lauk pauk ? kesulitan demi kesulitan yang mencekik keluarga itu terasa begitu dahsyat pada leher ibu.
Teori
            Menurut Woodworth dan Marquis (dalam khodijah, 2006: 2) , menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang aktivitas individu, baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosinonal. Definisi ini, lebih bersifat praktis karena langsung mengarah pada aktivitas kongkrit yang dilakukan manusia sebagai manifestasi kondisi kejiwaannya.
            Varian intrepersonal dari teori psikoanalitik sebagian besar berasal dari karya Harry Stack Sullivan. “Kepribadian adalah pola yang relatif kekal dari situasi interpersonal yang berulang yang menjadi ciri kehidupan manusia.” dan ia menerima pandangan bahwa manusia memiliki kebutuhan biologis sebagai pembawaan dan rasa aman dari pengalaman dengan orang lain yang membangkitkan kecemasan maupun jaminan pemuasan ketegangan yang bersifat biologis.
Mengenai kondisi psikologi antara ibu dengan kebutuhan biologisnya, diterangkan bahwa psikis ibu tidak mengalami kebahagiaan, yang ada hanya rasa tak aman atas dirinya dan mengalami kecemasan-kecemasan yang berujung pada ketegangan. Bukan tak mau ia memenuhi kebutuhan biologisnya, namun keadaan membuatnya bersikukuh berada dalam belenggu keresahan. Keputusan ibu yang merelakan suaminya mendapatkan kepuasan laki-laki dengan wanita lain merupakan keputusan yang bersifat tidak berdasarkan dari naluri seorang wanita, karena sebaik-baik wanita tidak akan rela jika suami dengan orang lain. Namun, keadaan memaksa ibu untuk berpikir demikian karena ia memaksa tak mampu. Jika ditelusuri batin ibu secara mendalam, ia sangat tersiksa batin dan mental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar